HYMNE GURU
Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru
Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku
Semua baktimu akan kuukir di dalam hatiku
Sebagai prasasti terima kasihku
Tuk pengabdianmu
Engkau sabagai pelita dalam kegelapan
Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan
Engkau patriot pahlawan bangsa
Tanpa tanda jasa
————————–
Jika disimak lebih dalam lirik hymne guru
di atas, kita bisa melihat pesan tentang sosok seorang guru yang selalu
dikenang oleh murid-muridnya yakni guru yang berbakti mengabdikan diri
untuk memberikan cahaya dalam kegelapan dan memberikan kesejukan hati
dan pikiran bagi para muridnya.
Saya yakin bahwa setiap orang pasti akan
memiliki kenangan tersendiri terhadap guru-gurunya tatkala kita berada
di jenjang pendidikan TK, SD, SLTP, SLTA bahkan hingga ke PT. Dari
sejumlah guru yang pernah mengajar dan mendidik kita, pasti kita akan
menemukan salah seorang guru atau lebih yang benar-benar kita rasakan
sebagai seorang guru yang dianggap telah berjasa besar dalam mewarnai
perjalanan hidup kita.
Dengan tidak bermaksud mengesampingkan
jasa para guru saya yang lainnya, salah seorang guru yang saya kagumi
dan senantiasa hidup dalam sanubari adalah Ibu Astirah (alm.), guru saya
ketika masih duduk di bangku SD. Di mata saya, beliau adalah seorang
guru yang telah memberikan dasar bagi hidup saya hingga saat ini.
Masih terkenang dalam benak saya, jika
saya berhasil menjawab pertanyaan atau mengerjakan suatu tugas yang
diberikan, dengan segenap kasih sayangnya beliau selalu mengelus-elus
kepala atau punggung saya. Beliau juga sering memberi kesempatan kepada
saya untuk “belajar menguji diri”, misalnya mengikutsertakan saya dalam
berbagai lomba kesiswaan, untuk tingkat kecamatan maupun kabupaten.
Yang lebih berkesan, ketika beliau
menyertakan saya dalam acara lomba paduan suara di kecamatan saya,
padahal mungkin beliau tahu kalau urusan tarik suara, saya tidak begitu
bagus, tetapi beliau meyakinkan saya bahwa saya bisa. Mungkin karena
bernyanyi secara keroyokan, akhirnya tim paduan saya berhasil menjuarai
lomba dan melaju ke kejuaraan tingkat kabupaten, mewakili kecamatan saya
.
Dari sanalah saya mulai punya keyakinan,
bahwa saya sesungguhnya bisa berkesenian, meski dalam bersenandung saya
tergolong lemah tetapi untuk bermain alat musik gitar setingkat RT,
saya masih berani diadu .
Ketika di SMP, SMA dan PT, saya pun
menjumpai guru-guru yang selalu saya kenang dan saya kagumi, tetapi
karena ruang yang terbatas mohon maaf tidak dapat saya kemukakan di
sini.
Mungkin ada benarnya apa yang dikatakan oleh Joel, bahwa ada 5 ciri guru yang hebat, yaitu:
- Inspired me and never let me settle for anything less than my best
- Compassionate, caring, made me feel important and welcomed, made a personal connection with me
- Were demanding, pushed me hard
- Had a great sense of humor
- Knowledge of the subject matter (informasinya dapat dilihat DI SINI)
Sungguh beruntung, kelima ciri tersebut
tampaknya telah saya dapatkan dari beberapa guru yang hingga saat ini
selalu saya kagumi dan terkenang dalam sanubari saya. Selanjutnya,
dalam hati kecil saya berkata: Bisakah saya menjadi guru yang hebat
seperti beliau-beliau? Apa yang dikenang oleh murid-murid saya dari apa
yang telah saya berikan? Tentu saja, saya berharap semoga saya bisa
mengikuti jejak beliau dan masih dalam suasana peringatan Hari Guru ini,
ijinkan saya untuk menyampaikan rasa terima kasih saya kepada
guru-guru saya yang telah memberikan inspirasi hidup bagi saya, baik
yang disampaikan melalui ungkapan kata maupun perbuatan. Semoga Allah
SWT membalas segala jasa yang telah diberikan. Semoga pula kita dapat
menjadi guru yang selalu dikagumi dan dikenang sepanjang masa oleh
murid-murid kita. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tolong Beri Komentar demi perkembangan blog ini....
Terima kasih